Mainan untuk bayi, perlukah?




Alessandro putra saya tak terasa bulan depan akan berusia Sembilan bulan. Banyak temen yang mulai bertanya ‘ anak loh udah bisa apa?” mhhh..udah bisa apa ya? 

Di usianya hampir Sembilan bulan Ale sudah bisa berdiri dua kaki tanpa harus pegangan dengan apa pun, naik tangga ( dibawah pengawasan ekstra dari si mbak atau ayah ibunya ;), makannya sudah lima kali sehari, sekarang sih saya sedang menantikan giginya tumbuh.

Hallo aku Alessandro!

Tumbuh kembang anak pasti berbeda-beda, tapi saya yakin anak bisa tumbuh dengan baik dan sehat bila ada asupan gizi yang baik, ASI sebagai perisai imunitas dan stimulasi yang baik dan tepat.

Stimulasi banyak banget yang bisa diberikan pada anak salah satunya adalah Mainan
 
Susah-susah gampang sih menemukan mainan yang pas untuk bayi ada kok beberapa tips yang bisa anda lakukan dalam memilih mainan yang pas terutama untuk bayi:

Sesuai Usia Anak

Biasanya mainan diperuntukan sesuai jenis umurnya, kalau bayi biasanya berupa pengenalan bentuk, suara, tekstur.
Mainan yang bertekstur, bentuk dan warna yang menarik dan dapat mengeluarkan suara akan membantu anak dalam bereksplorasi dan belajar. Untuk membimbing rasa peduli anak tentang bagaimana sesuatu itu terjadi, mainan harus mudah digunakan dan merangsang interaksi.




Utamakan Keselamatan dan Kesehatan

Penting banget untuk tau cara penggunaan mainan yang tepat, misalnya bayi atau anak anda dalam usia yang hoby masukin apa pun ke dalam mulut. Ngak mungkin doang mainannya banyak pernik kecil-kecilnya. Pastikan mainan itu kuat (tidak mudah pecah) dan dalam ukuran yang aman tanpa ada bahaya menggores atau tertelan. Pastikan permukaan mainan terbuat dari material/cat yang aman dan tidak mudah mengelupas. Pastikan baterai terpasang dan terkunci dengan baik.
Jika mainan menggunakan tali sebagai salah satu komponen, pastikan panjangnya tidak lebih dari 20 cm untuk menghindari leher anak terjerat. Jauhkan plastik/kemasan pembungkus dari anak. Pastikan pula mainan itu sudah mencantumkan lebel standar kualitas internasional dikemasannya (misalnya CE atau ASTM) atau standar nasional (misalnya SNI).

Awasi anak dalam bermain

Awasi anak saat ia bermain, ada kalanya anak harus bermain sendiri, ada kalanya orang tua harus mendampingi bermain agar maksud dan tujuan mainan itu tercapai. Biasakanlah anak untuk membereskan kembali mainan sesudah selesai bermain.

Mainan pertama anak saya adalah boneka jerapah yang dibeli di salah satu mall. Memang ada sih orang yang rada usil tanya ‘kok anak laki-laki dikasih boneka?’ ( Heloooo bukan Barbie kale ;( 
Boneka jerapah ini saya pakai untuk mendongeng dimalam hari, saya mulai mendongeng saat Ale berusia tiga bulan. Walaupun keliatanya rada aneh I just don’t care karena lucunya  dia malah langsung terlelap bahkan sebelum cerita dongeng nya selesai saya bacakan. 
Here are Allessandro's play mates so far  ;)

Jumperro! dikasih pas umur 5 bulan saat sudah mulai bisa duduk


Mainan ini lupa namanya tapi hanya kepakai sebentar banget


Mainan ini di pencet keluar bunyi binatang dan nyanyian, kepake sebentar


He loves reading book, sampai sekarng masih pinjem yang ini


Mainan ini pakai saat mulai belajar berdiri


His first play mate Mr Bayam si jerapah


Karena mainan cepet banget ngak terpakai dan harganya juga rada mahal, saya dan suami pun memutuskan untuk mencari penyewaan mainan. Kebetulan ada satu tempat penyewaan mainan deket rumah yang koleksinya lumayan lengkap. Mainannya pun bersih dan ngak kena antrian karena satu mainan ada empat koleksi. 

Menurut saya menyewa mainan merupakan pilihan yang lebih baik dari pada membeli, kecuali anda mau berinvestasi untuk anak kedua atau ketiga dsb. 

Buat saya penting banget memberikan stimulasi buat anak saya, mainan bukan satu-satunya ya, bisa juga dengan mengajak anak berbicara, mendongeng, sering membawa ke alam terbuka as parents you know whats best for them right ;). Stimulasi juga bisa dilakukan untuk melatih motorik halus dan kasar pada bayi ( ya ampun susah banget bahasanya ;)

Saran saya  berapa pun mahalnya dan banyaknya mainan yang anda berikan pada anak, kalau anda nggak berperan di dalamnya ngak berguna juga. Ajak anak bermain bersama, jangan biarkan anak main sendiri. Karena yang penting menurut saya bukan mainanya tapi siapa yang bermain bersamanya.
Alessandro selalu bermain ditemani saya, suami atau pengasuhnya bisa saya bekerja.

Last but no least, saya ibu baru yang masih belajar mungkin seperti anda juga yang membaca blog ini, bukan bermaksud menggurui tapi hanya berbagi pengalaman. Menurut saya anak adalah manusia kecil luar biasa yang unik karena berbeda, so what works for my kid maybe not works on yours, tapi memberikan stimulasi di mulai dari bayi menurut saya ngak ada salahnya dilakukan selama akan memberikan hal yang positif pada anak. Yuk kita terus belajar ;)




    " We don't stop playing because we grow old; we grow old because we stop playing " 
                                                -George Bernard Shaw -



Stay fab!

- Turis Cantik


TWITTER: @turiscantik 

INSTAGRAM : turiscantikdotcom

FACEBOOK: Turiscantik

PINTEREST: turiscantik




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mainan untuk bayi, perlukah?"

Post a Comment

Powered by Blogger.

Pages